Mikoyan/Gurevich MiG-27


Mikoyan/Gurevich MiG-27; 1970

Role: Attack aircraft
Manufacturer: Mikoyan OKB; Hindustan Aeronautics Limited
First flight: 20 August 1970
Introduced: 1975
Retired: 1990s (Russia)
Status: In service with foreign users
Primary users: Soviet Air Force; Indian Air Force;
Produced: 1970 to 1986
Number built: 1075 including licensed production
Developed from: Mikoyan-Gurevich MiG-23

Mikoyan MiG-27 (Rusia: Микоян и Гуревич МиГ-27) (NATO "Flogger-D/J") adalah pesawat “ground-attack”, yang awalnya dikembangkan oleh biro desain Mikoyan di Uni Soviet dan kemudian diproduksi di bawah lisensi di India oleh Hindustan aeronautika sebagai Bahadur ( "Berani"). Pesawat ini dikembangkan berdasarkan pada Mikoyan-Gurevich Pesawat Tempur MiG-23, tapi dioptimalkan untuk peran “ground-attack.

Design and development

MiG-27 memakai sebagian airframe dasar dari MiG-23, namun dengan modifikasi hidung,dengan julukan "Utkonos" ("platypus") dalam bahasa Rusia. Memakai sistem seperti pada MiG-23B tanpa radar dengan hidung yang mengarah ke bawah untuk meningkatkan visibilitas pilot, serta memakai pencari jarak dan pencari target laser. Pilot uji menyebut sistem itu dengan nama "Balkon" karena tingkat visibiltas frontal dari kokpit. Tambahan lapis baja pada kokpit dipasang, bersama dengan sistem navigasi/serang baru. Karena MiG-27 dimaksudkan untuk misi di ketinggian rendah, maka intake variabel dan exhaust nozzles telah ditiadakan agar lebih sederhana, mengurangi berat, serta untuk kebutuhan pemeliharaan. Pesawat terbang juga lebih besar, dan mempunyai roda yang kokoh agar dapat dioperasikan dari landasan yang tidak memadai.

Operational history

Sri Lanka

MiG-27 pesawat mulai beroperasi untuk AU Sri Lanka pada tahun 2000. Sejak itu, mereka terlibat dalam operasi regular, pengeboman sasaran strategis dan memberikan dukungan serangan udara dekat. Pada bulan Agustus 2000, sebuah MiG-27 mengalami kecelakaan di dekat bandara internasional Kolombo, menewaskan pilot Ukraina-nya. Pada bulan Juli 2001, sebuah MiG-27 hancur di pangkalan udara akibat serangan oleh LTTE. MiG-27 lain mengalami kecelakaan di tengah laut di dekat bandara Colombo Juni 2004. Pada tanggal 30 April 2007, LTTE menyatakan satu MiG-27 Sri Lanka tertembak dan jatuh, namun para pejabat Sri Lanka menyangkalnya.

India

Pada tanggal 27 Mei 1999, selama Perang Kargil, satu MiG-27 India mengalami kebakaran mesin ketika mengebom Pakistan. Pilot, Letnan Penerbangan Nachi Keta memakai kursi lontar dan kemudian menjadi tawanan Pakistan. Sebuah MiG-21 ditembak jatuh oleh roket permukaan-ke-udara Pakistan ketika melakukan pencarian terhadap Letnan Penerbangan Nachi Keta, pilot pun terbunuh. Pejabat Pakistan mengklaim kedua kejadian tersebut

Specifications (MiG-27K)

General characteristics
Crew: One
Length: 17.1 m (56 ft)
Wingspan: * Spread: 13.8 m (45 ft 3 in)
Swept: 7.4 m (24 ft 3 in)
Height: 5 m (16 ft 5 in)
Wing area: * Spread: 37.35 m² (402.0 ft²)
Swept: 34.16 m² (367.7 ft²)
Empty weight: 11,908 kg (26,252 lb)
Loaded weight: 18,100 kg (39,900 lb)
Max takeoff weight: 20,670 kg (45,570 lb)
Powerplant: 1× Khatchaturov R-29-300 afterburning turbojet
Dry thrust: 81 kN dry (18,300 lbf)
Thrust with afterburner: 123 kN (27,600 lbf)

Performance
Maximum speed:
Sea level: Mach 1.10 (1,350 km/h, 839 mph)
at altitude: Mach 1.77 (1,885 km/h at 8,000 m, 1,170 mph at 26,000 ft
Range: 780 km (480 mi) combat, 2,500 km (1,550 mi) ferry
Service ceiling 14,000 m (45,900 ft)
Rate of climb: 200 m/s (39,400 ft/min)
Wing loading: 605 kg/m² (123 lb/ft²)
Thrust/weight: 0.62

Armament
1x GSh-6-30 30 mm cannon with 260-300 rounds
One centerline, four fuselage, and two wing glove pylons for a total of 4,000 kg (8,800 lb) of stores, including general-purpose bombs, rocket pods, SPPU-22 and SPPU-6 gun pods, and various guided air-to-surface missiles.
Related Post