KRI Teluk Bayur-502


KRI Teluk Bayur-502

Kapal perang jenis Landing Ship tank (LST) di bawah pembinaan satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya termasuk salah satu kapal perang yang diusulkan untuk dihapus dari jajaran Kolinlamil. KRI Teluk Bayur-502 sudah lebih dari empat puluh tahun dioperasikan TNI AL dalam berbagai penugasan operasi dan latihan.

Kapal perang yang sampai saat ini diawaki oleh 95 personel sejak masuk menjadi kekuatan unsur kapal perang TNI AL tepatnya 17 Juni 1961 telah mengemban berbagai penugasan operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang ke berbagai wilayah perairan Indonesia.

Berbagai penugasan operasi militer diantaranya ikut dalam operasi angkutan pergeseran pasukan ke Timor–Timur dan berbagai penugasan ke perairan di Wilayah Indonesia dalam rangka mengakut pasukan untuk penugasan di daerah rawan konflik.

Demikian pula beberapa tahun sebelumnya pernah mendapat tugas untuk membantu kegiatan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia diantaranya mengangkut alat-alat berat Departemen Pekerjaan umum dan mengangkut berbagai kebutuhan untuk pemukiman transmigrasi di Sulawesi serta kegitan bantuan sosial lainnya ke beberapa pulau lainnya di Indonesia baik di wilayah Timur maupun Barat.

Sedangkan dalam kegiatan latihan, kapal perang yang berfungsi sebagai angkut tank dan personel tersebut dalam kegiatan pendaratan amphibi maupun pendaratan administrasi ikut terlibat dengan berbagai latihan manuver lapangan (Manlap) diantaranya latihan Puncak TNI AL Armada Jaya sampai dengan latihan gabungan TNI yang digelar Desember tahun lalu.

Kapal perang yang diproduksi Amerika Serikat tahun 1942 termasuk jenis angkut tank dengan panjang 99,89 meter dan lebar 15,25 meter dengan tonage 2510 ton, pada awal masuk dan dioperasikan Kolinlamil memiliki kemampuan berlayar sampai dengan 10 knot per jam dan mampu mengangkut sampai 17 tank dalam kegiatan operasi dan latihan.

KRI Teluk Bayur -502 yang telah direpowering beberapa tahun yang lalu memiliki kemampuan mengangkut sampai dengan 800 personel atau lebih dari dua batalyon tempur dengan segala perlengkapan perorangan dengan pemasangan tenda-tenda pasukan di geladak utama sebagai salah satu fasilitas akomodasi pasukan.
Related Post