Roland, Hasil Silangan Perancis dan Jerman
Keampuhan peluru kendali ini memang sudah terbukti, hingga angkatan bersenjata dari negara sebesar Amerika Serikat pun merasa perlu untuk memasukkan dalam inventori-nya, peluru kendali yang masuk pada kategori rudal darat ke udara ini pernah menunjukkan kehebatannya pada saat perang teluk pertama, pada saat itu Roland milik angkatan bersenjata Iraq di percayai oleh para pengamat militer berhasil merontokan pesawat serang darat milik Amerika Serikat A-10 Thunderbolt. Peluru kendali ini merupakan hasil kerjasama negara Perancis dan Jerman, yang berkongsi membentuk perusahaan Euromissile, Roland pertama kali mulai di gunakan pada tahun 1977, dan sejak itu peluru kendali ini muncul dalam berbagai versi hingga versi paling akhir Roland VT1.
Versi-versi yang ada pada peluru kendali Roland, di sesuaikan dengan perkembangan teknologi yang di kembangkan untuk rudal ini, untuk versi Roland 1, yang mulai di gunakan padan tahun 1977 teknologi penjejak dan pemandunya menggunakan optik manual, untuk Roland 2 yang di gunakan pada tahun 1981 penjejak sudah menggunakan teknologi full otomatis dan pemandunya sudah menggunakan radar, sedangkan Roland 3 jarak jangkau rudal di tambah dan hulu ledak di perbesar rudal versi ini mulai beroperasi pada tahun 1988, dan yang termutakhir adalah Roland VT1 perubahan yang mencolok dari versi terbaru ini adalah kecepatan rudal yang sudah masuk kategori hypervelocity, hingga mampu meluncur pada kecepatan maksimum 1.6 mach.
Roland dapat diluncurkan dari berbagai platform mulai yang dinamis hingga statis, untuk yang dinamis Roland bisa menggunakan platform baik tank, panser serta kendaraan taktis beroda lainnya, sedangkan yang saat ini sedang di kembangkan adalah Roland yang digunakan secara statis yang mempunyai platform semacam shelter dan digunakan untuk menjaga pangkalan militer ataupun lokasi strategis, model Roland jenis ini di beri nama Roland CAROL. Sebagai peluru kendali dari darat ke udara, Roland mampu menghancurkan sasaran hingga ketinggian 5.500 meter dengan jarak jangkau 8.000 meter, untuk hulu ledak Roland menggunakan jenis pre-fragmented high-explosive seberat 6.5 kg, sedang berat total dari rudal ini mencapai 67 kg, untuk bahan bakar, Roland menggunakan bahan bakar solid.
Peluru kendali ini sudah tersebar di bergagai belahan dunis, hingga saat ini sudah di pakai di berbagai negara antara lain : Perancis, Argentina, Brazil, Nigeria, Qatar, Slovenia (9 unit Roland versi II), Spanyol, dan Venezuela, dan masih ada beberapa Roland yang tercatat pernah masuk dalam inventarsi mereka namun sudah tidak aktif lagi diantaranya adalah : Jerman , USA dan Iraq.