Jerman menunjukkan keperkasaannya dalam bidang inovasi teknologi dan enginering saat merilis Heckler & Koch G36 pada tahun 1997. Setelah melewati lima tahun masa pengembangan G36 lahir saat proyek besar G11 dibatalkan karena pembengkakan biaya dan ketidaksesuaian teknologi. Eksterior senapan serbu ini sangat revolusioner karena penggunaan bahan polymer yang dipadu dengan partikel logam didalamnya sehingga sangat kuat dan mampu menahan impak. Hal ini terbukti dari guide rail untuk bolt group yang dicetak menyatu dengan bagian dalamreceiver.
Seperti diketahui, guide rail menjadi tempat berjalannya bolt carrier dalam gerak mundur ke belakang setelah menerima impak dari ledakan di kamar peluru, dan kembali lagi ke depan. Hingga saat ini hanya sedikit pabrikan yang mampu membuat upper lower receiver yang terbuat dari polymer seluruhnya. Di depan receiverterdapat handguard yang terintegrasi dengan popor lipat untuk menstabilkan senjata, yang terdapat pada varian G36 dan G36K.
Mekanisme operasi HK G36 mengadopsi dari senapan AS-18 yang dibuat oleh George Sulivan. Sistemnya memanfaatkan piston untuk memukul balik bolt carrier kea rah belakang, menciptakan satu sistem dingin yang aman untuk mencegah terjadinya slam firel ledakan peluru tanpa tarikan pelatuk akibat suhu di kamar peluru yang terlalu panas.
Sistem pasokan peluru G36 juga menggunakan magasen polymer tembus pandang sehingga penembak bisa mengetahui jumlah peluru yang tersisa. Magasen ini juga memiliki cantelan sehingga dua magasen dapat disatukan untuk pengisian peluru yang lebih cepat. Dua fitur ini rasanya pantas untuk menebus "dosa" karena magasen yang tidak standar dengan kesepakatan NATO.
Senapan ini didesain agar ramah dioperasikan, dimana kontrol dibuat ambidextrous atau tersedia untuk pengguna normal maupun kidal. Hal ini Nampak pada selector pilihan penembakan, pengokang, dan tuas pelepas amunisi yang mudah diakses.
Satu fitur lain yang mendahului jamannya adalah penggunaan teleskop sebagai alat bidik standar. Perbesaran teleskopnya mencapai 3,5 x, memadai untuk menyasar target sampai 300 meter, titik optimum efektifitas peluru 5,56 mm. Diatas teleskop masih ada optik reflex dengan sumber tenaga baterai. Pada varian G36A2, optik ini digantikan dengan rel sehingga berbagai jenis optik reflex bisa ditempelkan, dengan standarnya adalah Zeiss RSA-S reflex sight dengan lensa 30 mm yang luas.
HK G36 standar merupakan senapan serbu yang digunakan seluruh infanteri didalam Bundeswehr. G36 versi karabin (G36K) digunakan oleh kesatuan dengan spesialisasi tertentuatau pasukan khusus seperti KSK, MSK, Fallschirmjager Spesiallzuge, Fernspaher, dan Feldjager, dengan sejumlah aksesoris tambahan seperti rel Picatinny pengganti foregrip dari pabrikan Brugger & Thomet atau KAC handguard.
Standar yang digunakan infanteri saat ini termasuk modul laser / laser IR dan senter LLM01 buatan Oerlikon Contraves. Sementara varian G36C (compact) adalah varian mikro dengan laras yang amat pendek. Varian ini diperuntukan bagi unit kesatuan taktis polisi seperti GSG-9.
Untuk menambah daya gempurnya, G36 bisa dipasangi dengan unit pelontar granat AG-36 yang melontarkan granat 40 mm, serta dilengkapi leaf sight di sisi kiri unit AG-36. Dengan mekanismeside loading atau pengisian peluru dari samping, AG-36 memiliki keunggulan karena bisa mengadopsi munisi yang lebih panjang dibanding pelontar granat standar AS, M203.
Senapan G36 telah menjadi senjata utama bagi Bundeswehr sejak tahun 1995 dan telah digunakan juga oleh Angkatan Darat Spanyol sejak tahun 1999. Pada akhir tahun 1990-an, sejumlah kecil G36 dibeli oleh Angkatan Darat Inggris untuk pengetesan sebagai pengganti L85A2, namun keputusannya belum ditentukan. G36 juga dipakai oleh sejumlah satuan kepolisian di Eropa, antara lain, Unit Reaksi Bersenjata Kepolisian Inggris, RAID dan GIGN Perancis, Bundespolizei (Polisi Federal Jerman), Garda Republik Nasional Portugis, kepolisian Belanda, dan unit anti-teroris kepolisian Polandia serta di Malaysia oleh Grup Gerak Khas Angkatan Darat Malaysia dan Pasukan Gerak Khas Anti-teror Kepolisian Kerajaan Malaysia. Di Indonesia, H&K G36 juga digunakan oleh Kopassus & Denjaka.
G36 dibuat dengan tiga varian utama, yaitu G36, G36K (kurz: pendek), dan G36C (compact/commando). Varian keempat adalah senapan SL8 yang dirancang khusus untuk pasar senjata sipil Amerika Serikat. Walaupun mekanisme SL8 hampir serupa dengan G36, SL8 dibuat tidak memiliki kemampuan menembak full-otomatis. Lubang magazennya juga dirancang agar tidak bisa menerima magazen kapasitas besar 30-butir. Gagangnya diganti dengan gagang popor berlubang, dan bidikan teleskop reflexnya diganti dengan bidikan besi biasa. Varian kelima adalah senapan mesin ringan LMG36 (Light Machine Gun), yaitu G36 standar dengan laras yang lebih berat, bipod, dan magazen drum 100-butir.