Messerschmitt Bf 110

Messerschmitt Bf 110

Pesawat tempur paling penting kedua yang didesain oleh Willy Messerschmitt, Bf 110 dibuat karena kebutuhan Reichsluftfahrtministerium akan pesawat tempur jarak jauh atau destroyer (Zerstorer) berkapasitas senjata besar pada 1934. Dari konfigurasi monoplane sayap (terpasang) rendah (di bodi pesawat) kantilever, pesawat tempur dua-kursi ini mempunyai bodipesawat bagian-oval, kanopi transparan panjang, ekor pesawat terpasang-tinggi (pada bodi) dengan plat sirip dan kemudi diujungnya, roda pendaratan yang dapat ditarik masuk, dan dua mesin in-line Daimler-Benz DB 600. Ketika purwarupa pesawat ini terbang pertama kali pada 12 Mei 1936, pesawat ini mampu mendemonstrasikan kecepatan memutar/membelok yang sangat memuaskan. Akan tetapi, tes selanjutnya menunjukkan bahwa pesawat ini mungkin akan menghadapi masalah pada saat pertempuran, karena walaupun kecepatannya sangat tinggi, tetapi manuverabilitinya tidaklah cukup baik.

Bf 110A-0 pre-produksi yang bertenaga dua mesin 454.5kW Junkers Jumo 210B, menunjukkan kemunduran performa. Produksi awal Bf 110B mempunyai mesin similar tetapi telah ditingkatkan tenaganya. Hanya sedikit pesawat versi ini yang dibuat sebelum mesin 820kW DB 601A digunakan untuk pesawat yang lebih bertenaga Bf 110C. Sayangnya Luftwaffe tidak mungkin mengevaluasi Bf 110 dalam Perang Sipil Spanyol, dengan hasil bahwa ketika Bf 110C mengawal bomber yang menghancurkan Polandia pada awal PD II, mereka dipercaya telah mendapatkan senjata baru yang sangat berharga. Kepercayaan ini semakin kuat ketika sebelum Natal 1939, Bf 109 dan 110 menghancurkan 12 dari 22 Wellingtons yang melakukan pengintaian di Heligoland Bight.

Bf 110C dan Bf 110D (yang berjarak jangkau lebih) diluncurkan dengan penuh kepercayaan diri melawan Inggris pada musim panas 1940. Akan tetapi sebelum Battle of Britain mencapai puncaknya, sangat terlihat bahwa Bf-110 bukanlah tandingan pesawat tempur kursi-tunggal RAF yang mempunyai manuverabilitas sangat tinggi.

Walaupun kegagalan perannya, Bf 110 telah membuktikan diri sebagai pesawat yang paling berharga dan paling sukses sebagai pesawat tempur-malam sebelum pesawat yang lebih canggih dibuat. Bf 110E bermesin DB 601N dan Bf 110F bermesin DB 601E menjadi inti dari berbagai operasi. Dalam beroperasi pesawat ini dipandu dengan radar Wiirzburg agar posisinya tepat pada malam hari.

Pesawat tempur-malam tiga kursi Bf 110 diikuti dengan produksi Bf 110G bermesin DB 605B yang versi awalnya digunakasn sebagai bomber-tempur. Akan tetapi varian empat-kursi Bf110G-4a, -4b, -4c, dan -4d yang dilengkapi dengan radar yang berbeda digunakan untuk operasi pada malam hari. Produksi akhir dari Bf 110 adalah versi Bf 110H, yang secara umum sama dengan Bf 110G tetapi mempunyai persenjataan yang lebih banyak. Selama awal 1944 hampir 60% dari seluruh angkatan pesawat tempu-malam Jerman terdiri atas varian Bf 110. Total 6.000 pesawat ini telah dibuat sebelum produksi berakhir.

Specifications
Model: Messerschmitt Bf 110G/R3 Zerstorer (Destroyer)
Length: 42.81 ft; 13.05 m
Width: 53.31 ft; 16.25 m
Height: 13.71 ft; 4.18 m
Engine(s): 2 x Daimler-Benz DB 601B-1 inverted V-12 piston engines generating 1,474hp.
Empty Weight: 11,222 lbs; 5,090 kg
MTOW: 21,804 lbs; 9,890 kg
Max Speed: 342 mph; 550 km/h; 297 kts
Max Range: 1,305 miles; 2,100 km
Ceiling: 26,247 ft; 8,000 m; 5.0 miles
Climb Rate: 2,170 ft/min (661m/min)
Hardpoints: 2
Armament: 2 x 30mm cannons in nose; 2 x 20mm cannons in nose; 2 x 7.92mm machine guns in rear cockpit
Crew: 2
Operators; Nazi Germany
More about Messerschmitt Bf 110

MESSERSCHMITT GMBH

MESSERSCHMITT GMBH

Didirikan oleh Willi Messerschmitt di Bamberg pada 1923 dengan nama Messerschmitt Flugzeugbau; menjadi GmbH pada 28 April 1926. Merger dengan Bayerische Flugzeugwerke pada 8 September 1927, tetapi direkonstitusi pada Juni 1931 ketika BFW bangkrut. BFW dibentuk kembali pada 1933 dan di namai kembali dengan Messerschmitt AG pada 11 Juli 1938. Bergabung dengan Bolkow menjadi Messerschmitt Bolkow GmbH pada 1968 dan kemudian dengan Hamburger Flugzeugbau untuk membentuk Messerschmitt-Bolkow- Blohm pada 14 Mei 1969.

Messerschmitt berhasil membuat S-16 powered glider yang terbang pada 1924; Airliner mesin tunggal M-18 tiga penumpang yang dibuat untuk Nordbayerische Verkehrsflug AG dan lainnya pada 1925. Kemudian M-20 dan M-20b untuk Lufthansa pada 1928, serta pesawat yang sangat sukses M-23 pesawat sport dua-kursi pada 1929.

Setelah dinamai ulang pada 1938, Messerschmitt melanjutkan produksinya yaitu pesawat tempur BFW Bf 108 dan Bf 109, serta pesawat tempur jarak jauh mesin ganda Bf 110. Pesawat tempur Me-163 bertenaga roket pertama kali terbang pada 1941, dan Pesawat tempur bermesin jet ganda Me-262 pada 18 Juli 1942. Bf-110 dikembangkan menjadi pesawat tempur-bomber Me-210 pertama kali terbang pada 2 September 1939, dibuat sampai 1944 dan Me-410 yang terbang pertama kali pada akhir 1942. Pesawat angkut tentara/cargo Me 321 Gigant (dengan bentang sayap 54,68 m) diperkenalkan pada 1941; 175 pesawat dibuat bersama dengan 201 pesawat Me 323 bermesin radial Gnome- Rhone.

Setelah perang berakhir, Messerschmitt direkonstitusi menjadi Flugzeug-Union Sud dengan Heinkel pada Agustus 1956, membangun Fouga Magister di bawah lisensi dan menjadi bagian dalam program Fiat G.91, Lockheed F-104G, Transall C.160 dan Bell UH-1D.

Purwarupa pertama terbang dan kemudian mengalami kecelakaan fatal yang menyebabkan pilot Hans Hackmack tewas pada 26 Februari 1928. Purwarupa kedua terbang pada 3 Agustus 1928. 14 Pesawat dibuat untuk Lufthansa, 11 di antaranya hancur baik karena kecelakaan ataupun tertembak musuh.

Specification
MODEL: M 20b
CREW: 2
PASSENGERS: 8-10
ENGINE: 1 x BMW-VI, 500kW
WEIGHTS:
Take-off weight 4800 kg 10582 lb
DIMENSIONS:
Wingspan: 25.5 m; 83 ft 8 in
Length: 15.9 m; 52 ft 2 in
Height: 4.2 m; 13 ft 9 in
Wing area: 65.0 m2; 699.65 sq ft
PERFORMANCE:
Max. speed: 220 km/h; 137 mph
Cruise speed: 180 km/h; 112 mph
Ceiling: 5000 m; 16400 ft
Range w/max.fuel: 1000 km; 621 miles
More about MESSERSCHMITT GMBH

T-28

Satu-satunya tank buatan Amerika Serikat yang masuk daftar tank terbesar dan terberat, T-28 (Gun Motor Carriage T95) lebih merupakan tank penghancur tank (tank destroyer) karena sebenarnya tank ini adalah semata-mata sebuah senjata perang berjalan. Tank ini dibuat pada tahun 1945, dengan rencana untuk menembus pertahanan Jerman dan juga untuk membantu dalam melakukan invasi ke tanah Jepang pada Perang Pasifik.

T-28 adalah sebuah tank penghancur tank (tank destroyer) buatan Amerika Serikat yang dibuat untuk menembus pertahanan Jerman dan membantu invasi ke Jepang pada masa Perang Dunia II.

Dilengkapi dengan sebuah meriam kaliber 105 mm dan sebuah senjata mesin, tank ini memiliki dimensi panjang sebesar 11 meter, berbobot 95 ton dan dioperasikan oleh 8 orang.
More about T-28

Messerschmitt Bf 108 Taifun

Messerschmitt Bf 108 Taifun

Pesawat monoplane kabin empat-kursi Messerschmitt Bf 108 pada awalnya dibuat sebagai M 37 oleh perusahaan Bayerische Flugzeugwerke (yang menjadi Messerschmitt pada 1935) untuk Challenge de Tourisme Internationale pada 1934. Produksi sebagai Bf 108 Taifun dimulai pada 1934.

Dioperasikan oleh Luftwaffe selama PD II sebagai pesawat komunikasi dan transport personel. Pesawat ini bermesin 179kW Argus As.10C.

Specification
MODEL: Bf 108B
CREW: 1
PASSENGERS: 3
ENGINE: 1 x Argus As 10C, 179kW
WEIGHTS:
Take-off weight: 1385 kg; 3053 lb
Empty weight: 880 kg; 1940 lb
DIMENSIONS:
Wingspan: 10.50 m; 34 ft 5 in
Length: 8.30 m; 27 ft 3 in
Height: 2.30 m; 7 ft 7 in
Wing area: 16.40 m2; 176.53 sq ft
PERFORMANCE:
Max. speed: 300 km/h; 186 mph
Ceiling: 5000 m; 16400 ft
Range: 1000 km; 621 miles
More about Messerschmitt Bf 108 Taifun

Soko G2A GALEB

GALEB(SEAGUL/BURUNG CAMAR) Adalah pesawat jet pertama rancangan YUGOSLAVIA yg memasuki tahap produksi.pesawat pertama menjalani test terbang pertamanya bulan mei 1961 dan memasuki tahap produksi mulai tahun 1963 G2A diciptakan utk pesawat latih lanjut walau juga bisa di gunakan sebagai pesawat serang ringan pesawat ini di export ke ZAMBIA dan LIBYA produksi pesawat ini berhenti di tahun 1985 dan di gunakan militer serbia mentenegro (nama YUGOSLAVIA setelah perang balkan)dalam peperangan di BOSNIA HERZEGOVINA di gunakan di bawah naungan skuadron 105 SERBIS AF.

VARIAN :

1.J-1 JASTREB (HAWK) adalah versi serang ringan berkursi tunggal dan di eksport ke LIBYA dan ZAMBIA

2.RJ-1: juga di eksport ke LIBYA dan ZAMBIA pesawat ini adalah pesawat intai berkonfigurasi tempat duduk ganda dan merupakan pengembangan dari versi latih J-1

3.TJ-1: adalah versi latih dari J-1 berkofigurasi 2 tempat duduk.

SPESIFIKASI:

MESIN : 1x Rolls-Royce Viper II Mk 22-6 turbin engine
TRUSHT: 2500 Lbs
BERAT : Kosong 5775 Lbs Max Take Off 7690 Lbs
WingSpan: 34 ft 4.5inc tanpa tangki BBM di Wing Tip
Panjang : 33ft 11 inc
Tinggi : 10ft 9 inc
PERFORMA :

Max Speed: 470mph
Ceiling : 45000 ft
Range : 770 Miles
Senjata : 2x 12,7 mm Gun
More about Soko G2A GALEB

I-15

Sebelum I-400 dibuat, ada juga kapal selam yang memiliki kemampuan sama, tetapi hanya saja daya angkut dan jenis pesawat yang diangkut berbeda yaitu I-15

Berat: 2.584 tons permukaan, 3.654 tons selam
Panjang: 108.7 m
Lebar : 9,3 m
Tinggi : 5,1 m
Mesin : 2 diesels: 12.400 hp (9,200 kW)
Electric motors : 2.000 hp (1,500 kW)
Kecepatan : 23,5 knots (44 km/h) permukaan, 8 knots (15 km/h) selam
Jarak: 14.000 nautical miles (26.000 km) pada 16 knots (30 km/h)
Kedalaman selam : 100 m (330 ft)
Awak : 94 officers dan enlisted men
Senjata :

6 × 533 mm torpedo tubes depan
17 torpedo
1 × 140 mm 50 calibre gun
Pesawat yang diangkut : 1 Yokosuka E14Y seaplane

Kapal selam ini agaknya memang lebih sukses dibanding sang adik, karena terjun saat medan pertempuran masih berlangsung, sedangkan sang adik I-400 mengalami kisah tragis dengan diambil alih oleh Angkatan Laut AS
More about I-15

I-400

I-400

Beberapa lama setelah serangan Pearl Harbour, Taisho Isoroku Yamamoto, Commander-in-Chief Angkatan Laut Jepang memimpikan untuk menyerang kota besar pada pantai timur Amerika serikat dengan pesawat angkatan laut. Ia menugaskan Daisha Kameto Kuroshima untuk membuat studi kemungkinan untuk menggunakan armada kapal selam pengangkut pesawat. Sebelum hal ini dinyatakan secara formal, rencana tadi sudah dianalisa oleh Shoso Yoshio Suzuki dan Chusa Tatsunosuke Ariizumi.

Kegunaan dari kapal selam ini adalah untuk mengangkut pesawat serang khusus untuk semua tujuan dan kegunaan, seperti kapal induk bawah laut. Untuk standar persenjataan Perang Dunia II, kapal selam ini merupakan Ultimate Stealth Weapon.

Sebelumnya ada juga beberapa kapal selam pengakut pesawat lain yang hanya bisa mengangkut pesawat kecil, seperti Type 91, Type 96, atau Yokosuka E14Y Type 0. Meskipun begitu, I-400 mengambil konsep yang lebih banyak. Pesawat yang diangkut I-400 didesain dan dibangun untuk kegunaan ofensif.Meskipun begitu, pesawat berjenis ini membutuhkan catapult rail (pelontar pesawat pada dek kapal induk) lebih panjang. I-400 pun memenuhi standar itu.

Pada 13 Januari 1942, rencana Taisho Yamamoto dinyatakan di pusat komando armada laut. Bunyinya sebagai berikut.
1. Pesawat serang bisa mengangkut 1 torpedo atau bom seberat 800kg.
2. Kapal selam pengakut bisa membawa lebih dari 2 pesawat dan melaut lebih dari 40.000 mil laut.

40.000 mil laut itu sama dengan perjalanan bolak-balik dari Jepang ke pantai barat Amerika serikat tanpa pengisian bahan bakar.

Kapal selam ini dibuat dalam beberapa seri, yaitu:
I-400 (produksi dimulai 18 Jan 1943 sampai 30 Des 1944)
I-401 (produksi dimulai 25 April 1943)
I-402 (produksi dimulai 2 Okt 1943)
I-403 (produksi dimulai 29 Sep 1943)
I-404 (produksi dimulai Feb 1944)

1944. Jepang mengetahui apabila Jerman telah kalah, maka sekutu akan menuju Pasifik melewati Terusan Panama. Maka penting sekali untuk menghancurkan Terusan Panama. Kunci suksesnya akan didapat dengan menggunakan kapal selam kelas I-400.[

I-400 mengangkut 3 pesawat Aichi M6A1 Seiran, yang disimpan dalam Hangar Tube.

Berat : 3.530 ton (permukaan), 5.223 ton (menyelam)
Panjang : 122 meter
Lebar : 12 meter
Daya muat pesawat : 7 meter
Mesin : 4x mesin diesel, 2x electric motor
Generator : 2x diesel tambahan
Kecepatan maks. : 18,7 knot (permukaaan), 6.5 knot (selam)
Jarak Jangkau : 37.500 mil laut kecepatan 14 knot permukaan,
30.000 mil laut kecepatan 16 knot permukaan.
60 mil laut, kecepatan 3 knot selam (electric motor)
Kedalaman menyelam : 100 - 200 meter.
Awak kapal : 21 Officer, 170 tamtama.
Persenjataan : Meriam 1x14cm (belakang),
Type 11 senjata belakang,
10x25mm Type 96 AA gun (3 Triple mounts, 1 single)
Tabung Torpedo : 8x533 mm (hanya depan)
Kapasitas Torpedo : 20 x Type 95
Pesawat : 3 buah Seiran M6A1

Penyerangan ke Terusan Panama merupakan tugas yang cukup berat. Hal ini dikarenakan penjagaannya yang amat ketat. Untuk itu, dibentuk divisi grup kapal selam pengangkut pesawat bernama 631 Kukotai. Divisi ini terdiri dari I-400, I-401, I-13, dan I-14. Patut diketahui, I-13 dan I-14 juga mempunyai kemampuan mengangkut pesawat serang, hanya saja daya angkutnya dibawah I-400 dan I-401. I-400 dan I-401 masing-masing mengangkut 3 Seiran, sedangkan I-13 dan I-14 masing-masing mengangkut 2 Seiran.  

Sayangnya karena Jepang terlanjur menyerah akibat serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, maka divisi 631 Kukotai pun berbalik arah. 1-13 mengalami kerusakan berat karena serangan pesawat AS. I-400 sendiri pun akhirnya dikuasai. Para awaknya diperintahkan untuk menyerah kepada kapal perusak. Akhirnya, kapal selam berteknologi paling canggih pada zamannya ini pun jatuh ke tangan amrik..
More about I-400

Su-27 FLANKER

Su-27 FLANKER

Pada pertengan 1970an, F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon membuat Blok Timur berada pada kesulitan. Peluncuran Su-27 Flanker dan MiG-29 Fulcrum pada pertengahan 1980an, membuat keadaan menjadi berimbang. Didesain sebagai pesawat tempur berperforma tinggi dengan sebuah sistem kontrol fly-by-wire dan kemampuan untuk membawa sampai 10AAM. Su-27 yang mempunyai manuverabilitas hebat merupakan salah satu pesawat yang paling mengesankan yang pernah dibuat. Purwa rupa pertama “Flangker-A” terbang pada 20 Mei 1977 dan diresmikan sebagai “Flanker B” pada 1984. Pengembangan pesawat tempur Su-27 telah selesai pada awal 1980an, dan sesudahnya membuat lebih dari 40 rekor dunia untuk kecepatan altitude dan take-off. Pesawat ini merupakan pelopor dari sebuah jenis/keluarga pesawat termasuk pesawat latih Su-27UB, pesawat tempur Su-33, pesawat multi-misi Su-37 dan pesawat spesialis dua tempat duduk Su-32FN. Su-27UB adalah versi Su-27 dengan 2 tempat duduk yang pertama kali terbang pada Maret 1985.

Su-27 tidak hanya beroperasi di Rusia dan negara-negara CIS, tetapi juga di China dan Vietnam. Cina juga memebeli lisensi untuk produksi pesawat Su-27 sendiri. Pada 1997 Sukhoi menandatangani kontrak dengan Vietnam seharga $180 juta untuk mensuplai 6 Su-27 (2 Su-27SK dan 4 Su-27UB). Sukhoi mengirim 4 di antaranya oada 1996 dan 2 hancur karena kapal pengangkutnya menabrak blok apartemen di Irkutsk. Diperkirakan Vietnam membeli 24 pesawat tempur Sukhoi dengan harga $800 juta di akhir millennium lalu.
Su-27 mempunyai sayap yang dipasang menengah (di bagian tengah badan pesawat) dan berbentuk semidelta dengan ujung kotak. LERX memanjang di bawah dan depan akar sayap. Terdapat dua mesin di dalam badan pesawat. Terdapat “air intakes” (saluran udara) berbentuk kotak dan “diagonally-cut” (terpotong secara diagonal), terpasang di bawah sayap sepanjang samping bodi pesawat. Bodi pesawat berbentuk segiempat dari saluran udara sampai ekor pesawat. Hidung meruncing dan terdapat kanopi gelembung. Sirip ekor tertekuk ke belakang, tajam denganujung kotak dan terpasang di luar mesin. “Flats”-nya dipasang di tengah (mid-mounted), tertekuk ke belakang dan tajam. Mempunyai sistem “airbrakes” yang dipasang di atas bodi pesawat, di belakang kokpit

HISTORY:
First Flight : (T10-1) 20 May 1977, (T10-3) 23 August 1979, (T-10S-1) 20 April 1981, (Su-27UB) 7 March 1985
Service Entry : December 1984

[]bCREW: one: pilot[/b]

ESTIMATED COST: $40 to $70 million

DIMENSIONS:
Length: 71.92 ft (21.94 m)
Lebar Sayap : 48.17 ft (14.70 m)
Height : (Su-27S) 19.42 ft (5.92 m); (Su-27UB) 20.83 ft (6.36 m)
Wing Area: 667.8 ft2 (62.04 m2)
Canard Area : not applicable

WEIGHTS:
Empty: (Su-27S) 36,115 lb (16,380 kg); (Su-27UB) 38,580 lb (17,500 kg)
Normal Takeoff : (Su-27S) 51,015 lb (23,140 kg); (Su-27UB) 53,220 lb (24,140 kg)
Max Takeoff: (Su-27S) 62,390 lb (28,300 kg); (Su-27S) 72,750 lb (33,000 kg) [final production lot]; (Su-27UB) 67,130 lb (30,450 kg)
Fuel Capacity : internal: 20,725 lb (9,400 kg), external: none
Max Payload: 8,820 lb (4,000 kg) normal load; 17,640 lb (8,000 kg) maximum allowable load

PROPULSION:
Powerplant: two Saturn/ Lyul'ka AL-31F afterburning turbofans
Thrust : 33,510 lb (149.06 kN); 55,116 lb (245.18 kN) with afterburner

PERFORMANCE:
Max Level Speed
at altitude: (Su-27S) 1,555 mph (2,500 km/h) at 36,090 ft (11,000 m), Mach 2.35; (Su-27UB) 1,335 mph (2,150 km/h) at 36,090 ft (11,000 m), Mach 2.0
at sea level: 870 mph (1,400 km/h), Mach 1.14
Initial Climb Rate: unknown
Tinggi maksimal: (Su-27S) 60,700 ft (19,000 m), (Su-27UB) 57,400 ft (17,500 m)
Jarak jangkau: 1,510 nm (2,800 km)
ferry: (Su-27S) 2,010 nm (3,720 km), (Su-27UB) 1,620 nm (3,000 km)
g-Limits: +9

ARMAMENT:
Gun: one 30-mm GSh-301 cannon (150 rds)
Stations : ten external hardpoints: two tandem under the fuselage centerline, two under the air ducts, four under the wings, two on the wingtips
Air-to-Air Missile: R-60/AA-8 Aphid, up to six R-27R/T AA-10 Alamo-A/B, up to four R-27ER/ET AA-10 Alamo-C/D, R-73/AA-11 Archer, R-33/AA-9 Amos
Air-to-Surface Missile: none
Bomb : free-fall, cluster bombs
Other: rocket pods, ECM pods
More about Su-27 FLANKER

Kapal selam kelas Virginia (SSN-774)

Kapal selam kelas Virginia (SSN-774)

Kapal selam kelas Virginia (SSN-774) merupakan kapal selam terbaru Amerika yang tercanggih saat ini. Virginia berharga lebih murah dibanding pendahulunya yakni kapal selam kelas Seawolf dimana produksinya hanya dibuat tiga buah. Virginia dilengkapi lapisan metal yang mampu menahan tekanan hingga kedalaman 800 kaki.

Virginia dapat menyerang sasaran darat maupun laut. Untuk menyerang sasaran darat, Virginia dilengkapi rudal jelajah Tomahawk , Virginia dilengkapi selusin peluncur vertikal (VLS- Vertical Launching System). Virginia dapat meluncurkan 16 Tomahawk secara salvo.
Sedangkan target-target di lautan berupa kapal permukaan ataupun kapal selam Virginia mempunyai torpedo Mk-48. Virginia dilengkapi dengan ranjau laut Mk60 CAPTOR

Class

Name: Virginia
Builders: General Dynamics Electric Boat, Northrop Grumman Newport News
Operators: Naval flag of United States United States Navy
Preceded by: Seawolf class attack submarine
In commission: 2004-10-23
Building: 3
Planned: 30
Completed: 5
Active: 5
General characteristics
Class and type: Attack submarine
Displacement: 7,900 tonnes (7,800 long tons)
Length: 377 feet (115 m)
Beam: 34 feet (10 m)
Propulsion: S9G reactor
Speed: >25 knots (46 km/h)
Range: unlimited except by food supplies
Test depth: > 800 ft (244 m)
Complement: 134
Armament:
-12xVLS (BGM-109 Tomahawk cruise missile) &
-4x533mm torpedo tubes (Mk-48 torpedo)
Notes: Ships in class include: Virginia, Texas, Hawaii, North Carolina, New Hampshire, New Mexico, Missouri, California, Mississippi, Minnesota, North Dakota

Kecanggihan Virginia terlihat pada beberapa desain baru yang diterapkan. Virginia bisa menjalankan fungsi infiltrasi dengan membawa kapal selam mini yang biasa digunakan unit khusus Amerika, U.S. Navy SEAL. Kapal selam mini ini dibawa di punggung Virginia lengkap dengan unit SEAL. Virginia juga dilengkapi Lockout Trunk yang berfungsi sebagai tempat keluar masuk Navy SEAL.

Jumlah sonar yang dibawa Virginia tergolong banyak, yakni tujuh buah ditambah dengan sonar tarik. Sonar tarik ini berfungsi menghapus kelemahan kapal selam pada umumnya yakni bagian ekor dimana tidak terdapat sensor.
Baling-baling Virginia dilengkapi dengan propulsor duct sebagai pelindung. Benda ini berbentuk tabung yang melindungi sekeliling baling-baling ekor.

Rudal tomahawk ini buat jarak jauh , mempunyai sistem akurasi yang baik untuk menyerang berbagai sasaran . Saat ini kemungkinan besar angkatan laut amerika serikat akan memakai misil ini untuk kepentingan AS . misil ini dapat memborbardir kemampuan udara musuh sekaligus pertahanannya
More about Kapal selam kelas Virginia (SSN-774)

USS Nassau

USS Nassau

USS Nassau berbobot 39,400 ton, panjang keseluruhan 249,9 meter dan lebar 31,8 meter, dioperasikan pada 28 Juli 1979. Kapal mampu membawa 80 perwira, 880 kelasi dan 1900 prajurit Marinir serta 200 kendaraan tempur.

USS Nassau terlibat sejumlah operasi militer, termasuk Pemboman Beirut, Desert Storm, Desert Shield, Kosovo, Enduring Freedom dan Operation Freedom.

LHA kelas Tarawa difungsikan kombinasi kemampuan Helicopter Carrier (LPH), Landing Platform Dock (LPD), Command Ship (LCC) dan Amphibious Cargo Ship (LKA) dengan lunas tunggal. Pada awalnya, kelas Tarawa direncanakan dibangun 9 kapal karena masalah anggaran hanya 4 kapal yang dibangun, USS Tarawa LHA 1(pensiun), USS Saipan LHA 2 (pensiun), USS Belleau Wood LHA 3 (pensiun), USS Nassau LHA 4 (pensiun) dan USS Peleliu LHA 5 (pensiun).

Kapal dipersenjatai 2 unit CIWS Phalanx 20 mm, 4 kanon Bushmaster 25 mm dan 2 unit pelucur RAM 21 cell. Pesawat yang dapat dibawa terdiri dari 8 AV-8B Harrier II, 35 helikopter termasuk CH-46 Sea Knight, CH-53 Sea Stalions, AH-1W Super Cobra, UH-1N Twin Huey dan V-22 Osprey.
More about USS Nassau

HECKLER UND KOCH (HK) XM320

HECKLER UND KOCH (HK) XM320

Walaupun sudah dipakai cukup lama, M203 ternyata masih belum memuaskan AB AS. Leaf sight yang menyulitkan dalam pembidikan senapan dan ketidakmampuan M203 memuat peluru berukuran panjang menjadi pembenaran untuk mencari pengganti M203. Untuk itu, AB AS beralih ke HK yang menawarkan modifikasi pelontar granat AG-C milik G36. Dengan bukaan ke samping dan sight yang nantinya terpasang di sisi kiri handguard M4, di jamin pengoperasian XM320 akan lebih cepat M203 yang sebelumnya menuntut operator untuk membuka leaf sight terlebih dahulu. Selain itu, adanya pistol grip terpisah pada XM320 membuat operator tidak perlu bertumpu pada magasen seperti halnya dalam penembakan M203.

Kapasitas peluru: 1
Kaliber : 40 x 46 mm
Berat sistem : 1,5 kg
More about HECKLER UND KOCH (HK) XM320

XM26 LS

XM26 LS

Pabrikan C-More Systems mencoba menyempurnakan konsep Masterkey dengan menghadirkan XM26 LSS ( Lightweight Shotgun Systems ). Jika pada Masterkey operator kesulitan memompa shotgun karena posisi slide yang ada di depan, C-more merancang XM26 untuk di operasikan dengan sistem bold Action, sehingga waktu reaksi mengokang menjadi jauh lebih cepat. Tidak cuman itu, XM26 juga menawarkan sistem pengisian peluru menggunakan kota magasen agar operator bisa melakukan pengisian peluru jauh lebih cepat dibanding harus mengisikan peluru satu per satu pada shotgun macam Masterkey. Soal peluru, XM26 juga bisa diisikan dengan peluru penjebol pintu, peluru pejal buckshot atau peluru berisikan CS gas untuk kendali huru-hara. Sejauh ini, sejumlah kecil XM26 sudah dirilisi untuk pasukan AS Afganistan, terutama dari 10th Mountain Division.

Kapasitas peluru: 5
Kaliber 12 Geuge
Berat sistem 1,22 Kg
More about XM26 LS

M203 GRANADE LAUNCHER

M203 GRANADE LAUNCHER

Walaupun bukan senjata baru karena terhitung sudah di gunakan M16 sejak awal 1970, M203 Masih menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dari M4, maklum saja dengan hulu ledak bertipe M433 HEDP ( High Explosive Dual Purpose), baja setebal 5 cm pun bisa di tembus, belum lagi kepala peluru tipe BUCKSHOT atau CS GAS. Profile laras M4 yang lebih pendek dari M16 disiasati Colt dengan mengeluarkan M203A1 , ternyata M203 orisinil dengan laras 12 inci juga tidak di haramkan untuk di pasang ke M4

Kapasitas peluru : 1
Kaliber : 40 x 46 mm
Berat sistem 1,36 kg
More about M203 GRANADE LAUNCHER

MECHEM NTW 20

MECHEM NTW 20

Harus diakui kecerdikan Tony Neophytou dalam merekayasa NTW20. Passalna dibahwah bendera Afrika Selatan, Denel, ia berhasil menciptakan Heavy sniper rifle yang bisa memuntahkan dua tipe peluru. Cukup dengan mengganti laras maka NTW 20 bisa di pakai untuk melontarkan peluru 14,5 mm Rusia atau kaliber 20 mm. Untuk yang terakhir Tony mengambil basis senapan MG 151 eks Nazi Jerman semasa PD II

Spesifikasi
Kalier 20 x 8,5 mm MG151 atau 14,5 X 114 mm Rusia
Panjang : 1,79 m/2,015 m
Bobot 26/29 Kg
Jarak tembak efektif 1500-2300 m
More about MECHEM NTW 20

METIS-M

METIS-M

Predikat yang melekat pada Metis-M Cuma satu. Ia adalah saingan milan. Toh hasil rancangan bangun pabrikan senjata asal rusia, KBP ini tak malu bertarung memperebutkan nama. Apalagi dengan sejumlah opsi yang di sodorkan. Mulai dari sistem teropong pengendus panas hingga pilihan tipe hulu ledak. Baik berupa hulu ledak ganda seperti pada milan 2T atau FAE (Fuel Air Explosive) itulah modalrudal berkode asli 9M131 buat meraih nama

Spesifikasi
Bobot : Rudal 13,8 Kg; sistem 24,5 kg
Jarak hantam : max 1,5 km; minimal 80 m
More about METIS-M

XM25 Counter Defilade Target Engagement System

XM25 Counter Defilade Target Engagement System adalah senjata berteknologi canggih, Senapan XM25 di bangun atas hasil kerjasama Alliant Techsystems (ATK) Amerika dengan Heckler & Koch Jerman, kalau dilihat sepintas senjata ini menganut tata letak bull pup dengan magazine terletak pada Popor atau butt stock yang dapat dimuati amunisi caliber 25 milimeter lengkap computer balistik dengan chip computer yang tertanam didalam setiap proyektil peluru.

Sedangkan peluru yang digunakan dalam XM25 adalah ber type HEAB (High Explosive Air Burst), FAE thermobaric dan HEAT piercing armor, yang diklaim mampu menembus baja RHA setebal 50mm/2inch. senjata ini sangat mirip dengan Daewoo K11 hanya saja jarak tembaknya 500 meter sedangkan XM25 jangkauannya diklaim mampu menempuh 700 meter atau 200 meter lebih jauh dari Daewoo K11. Berat Senapan ini adalah 12 pon atau setara (5,4 kg) dan panjang 299 inci setara (73,66 cm)

Mekanisme tembakan XM25 adalah pada saat pelatuk ditarik, sebuah chip komputer di dalam proyektil akan mengkomunikasikan sejauh mana ia berjalan. Ini memungkinkan si prajurit meledakkan proyektil itu di depan, atau dibelakang target mirip senjata anti serangan udara kelebihannya bisa dikendalikan ledakannya sehingga membuat musuh hanya bisa berlari, tapi sulit untuk bersembunyi.

Kesemua kecanggihannya senjata XM25 Dibandrol dengan harga US$35000 yang kalau di rupiahkan mencapai Rp. 316.505.000.,-. uniknya dari kesemua kecanggihannya senjata XM25 sangat mudah dipelajari. Dalam hitungan menit, seorang serdadu bisa memakainya. XM25 ini terdiri dari berbagai macam varian
More about XM25 Counter Defilade Target Engagement System

ANF Les Mureaux 113

ANF Les Mureaux 113

ANF Les Mureaux 113 adalah reconnaissance bomber AU Perancis yang mulai digunakan sejak tahun 1931. Pesawat ini dibuat sebanyak 285 unit dalam berbagai varian, namun hampir sebagian besar pesawar ini hancur dalam Battle of France pada tahun 1940.

Setelah Battle of France, pesawat ini masih digunakan di wilayah koloni Perancis di Afrika dan Timur Tengah sampai dengan tahun 1942.

Specifications (ANF Les Mureaux 113)

Crew : 2
Length : 9.95 m
Wingspan : 15.40 m
Height : 3.81 m
Empty weight : 1,757 kg
Loaded weight : 2,885 kg
Powerplant : 1 x 860 hp Hispano-Suiza 12Ycrs radial engine
Maximum speed : 340 km/h
Range : 1,000 km
Service ceiling : 10,000 m
Armament : 1 x 20mm cannon, 4 x 7.5mm machine guns and up to 200 kg of bombs
More about ANF Les Mureaux 113

EADS CASA C-295

EADS CASA C-295

EADS CASA C-295 adalah pesawat bermesin turboprop-kembar yang berperan sebagai pesawat militer transportasi yang diproduksi oleh Airbus Military di Spanyol. C-295 merupakan pengembangan lebih lanjut dari pesawat transport komersial yang telah sukses Spanyol-Indonesia CASA CN-235 dengan bentangan pesawat meningkat 50% , mesin turboprop PW127G serta muatan kemampuan yang baru. C-295 melakukan penerbangan perdananya pada tahun 1998. Pesanan pertama datang dari Angkatan Udara Spanyol.

Mereka diproduksi dan dirakit di fasilitas Airbus Military di Bandara San Pablo, di Seville, Spanyol. C-295 telah digunakan oleh Angkatan Bersenjata lebih dari 10 negara. Lebih dari 80 C-295 telah diproduksi.

Di waktu yang akan datang kemungkinan pesawat ini akan dipakai oleh TNI AU dimana sudah ada uji coba terhadap pesawat ini dan PT DI kemungkinan akan melakukan produksi bersama dengan CASA dalam pembuatan pesawat ini sekaligus menjadi partner penjualan pesawat ini.

Varian
• Troop transport - 71 seats
• Pallet transport - Five 108" x 88" (one in ramp), ten 88" x 54" pallets
• Medevac - 24 stretchers
• Fighter engine transport - Three EJ200
• Vehicle transport - Three light vehicles (Land Rover type)
• Maritime patrol version - 12 hours on surveillance and an armament capacity of 6 underwing stations
Spesifikasi
• Crew: Two
• Capacity: 71 troops
• Payload: 9,250 kg (20,392 lbs)
• Length: 24.50 m (80 ft 3 in)
• Wingspan: 25.81 m (84 ft 8 in)
• Height: 8.60 m (28 ft 3 in)
• Wing area: 59 m² (634.8 ft²)
• Loaded weight: 9,250 kg (20,392 lbs)
• Max takeoff weight: 23,200 kg (51,146 lbs)
• Powerplant: 2× Pratt & Whitney Canada PW127G Hamilton Standard 586-F (six bladed), 1,972 kW each (2,645 hp each) each

Performance
• Maximum speed: 576 km/h (311 knots, 358 mph)
• Cruise speed: 480 km/h (260 knots, 300 mph)
• Range: 4,300 km (2,600 mi) 2,300 nmi; (with 4,550 kilograms (10,000 lb) payload)
• Range with full payload: 1,333 km (828 mi; 720 nmi)
• Ferry range: 5,220 km (3,240 mi; 2,820 nmi)
• Service ceiling: 7,620 m (25,000 ft)
• Takeoff run: 2,200 ft (670 m)
• Landing run: 1,050 ft (320 m)
More about EADS CASA C-295

Blackburn B-24 Skua

Blackburn B-24 Skua

Blackburn Skua dirancang untuk memenuhi permintaan Angkatan Laut Inggris pada tahun 1934. Dirancang sebagai fighter sekaligus dive bomber, pesawat ini berhasil melakukan first flight pada tanggal 9 Februari 1937 dan mulai digunakan secara operasional pada bulan November 1938. Skua diproduksi sebanyak 192 unit.

Sebagai fighter, Blackburn Skua sebetulnya tidak efekif karena berukuran besar dengan mesin yang kurang bertenaga sehingga kecepatan terbangnya terhitung lamban. Namun Skua adalah pesawat Inggris pertama yang berhasil menembak jatuh pesawat Jerman dalam Perang Dunia II. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 26 September 1939 ketika tiga Skua dari kapal induk HMS Ark Royal berhasil menembak jatuh sebuah flying boat Dornier Do 18 di atas Laut Utara. Skua juga menjadi dive bomber pertama yang berhasil menenggelamkan kapal perang musuh dalam Perang Dunia II ketika pada bulan April 1940 kapal perang Konigsberg dari AL Jerman tenggelam di perairan Norwegia setelah mendapat serangan dari 16 pesawat Blackburn Skua AL Inggris.

Selain pertempuran di Norwegia,Blackburn Skua juga digunakan dalam pertempuran di Perancis dan Mediterania. Namun pesawat ini tidak mampu bertahan dari serbuan pesawat tempur Jerman seperti Me 109 dan banyak yang berhasil ditembak jatuh. Oleh karena itu maka pada tahun 1941 Skua ditarik dari skadron-skadron tempur garis depan dan digantikan oleh Fairey Fulmar. Skua kemudian digunakan oleh skadron-skadron latih AL Inggris sampai dengan tahun 1945.

Specifications (Skua Mk.II)
Crew : 2
Length : 10.85 m
Wingspan : 14.07 m
Height : 3.79 m
Empty weight : 2,490 kg
Loaded weight : 3,732 kg
Powerplant : 1 x 905 hp Bristol Perseus XII radial engine
Maximum speed : 362 km/h
Range : 1,287 km
Service ceiling : 6,157 m
Armament : 5 x 7.7mm machine guns and 1 x 227 kg (500 lb) bomb
More about Blackburn B-24 Skua

Amiot 354

Amiot 354

Amiot 354 adalah pesawat pembom AU Perancis yang dikembangkan dari pesawat pengangkut pos Amiot 351. Pesawat ini baru memasuki tahap produksi pada tahun 1940 sehingga jumlahnya sangat terbatas pada saat terjadi Battle of France.

Selama Battle of Frace, Amiot 345 lebih banyak digunakan sebagai pesawat intai bersenjata. Setelah Battle of France, pesawat ini kemudian digunakan sebagai pesawat transport oleh AU Jerman dan Vichy France sampai Perang Dunia II berakhir.

Specifications (Amiot 354 B4)
Crew : 4
Length : 14.50 m
Wingspan : 22.83 m
Height : 4.08 m
Empty weight : 4,735 kg
Loaded weight : 11,324 kg
Powerplant : 2 x 1,060 hp Gnome et Rhone 14N radial engines
Maximum speed : 480 km/h
Range : 3,502 km
Ceiling : 10,000 m
Armament : 3 x 7.5mm machine guns and up to 1,200 kg of bombs
More about Amiot 354

T-70 Light Tank

T-70 Light Tank

T-70 adalah tank ringan yang digunakan militer Uni Soviet pada tahun 1942-1948. Tank yang diproduksi sebanyak 8.226 unit banyak digunakan untuk tugas-tugas pengintaian, menggantikan tank ringan T-60.

Pada dasarnya T-70 adalah hasil pengembangan dari T-60. Tank seberat 9,2 ton ini diawaki dua orang dan menggunakan dua mesin GAZ yang masing-masing berkekuatan 70 tenaga kuda. Tank ini mampu diajak ngebut sampai dengan kecepatah 45km/jam dan dengan jarak tempuh sekitar 360km.

Tank ringan T-70 adalah hasil pengembangan tank ringan T-60. Selain memiliki lapisan baja yang lebih tebal, T-70 juga dipersenjatai dengan sepucuk meriam kaliber 45mm dengan 70 butir amunisi (bandingkan dengan T-60 yang dipersenjatai dengan kanon kaliber 20mm). Selain itu ada pula sepucuk senapan mesin DT kaliber 7,62mm dengan 945 butir amunisi.

T-70 digunakan oleh pasukan Uni Soviet hingga tahun 1948. Selain sebagai tank ringan, T-70 juga dijadikan dasar bagi pembuatan SU-76 assault gun.

SU-76 adalah assault gun yang merupakan hasil pengembangan dari T-70. Assault gun ini bahkan diproduksi lebih banyak daripada T-70 dengan jumlah produksi mencapai sekitar 14.000 unit. Diawaki empat orang dan dipersenjatai dengan sepucuk meriam ZiS-3 kaliber 76,2mm. Selain digunakan oleh Uni Soviet dalam Perang Dunia II, SU-76 juga digunakan oleh pasukan Korea Utara dalam Perang Korea.
More about T-70 Light Tank

SR-71 BLACKBIRD

SR-71BLACKBIRD

Lockheed SR-71 adalah sebuah pesawat pengintai strategis jarak jauh berkecepatan Mach 3 yang berawal dari pesawat model A-12 dan YF-12 yang dibuat oleh Lockheed Skunk Works. SR-71 secara tidak resmi dijuluki ‘Blackbird’ dan dipanggil Habu (nama ular) oleh para awak penerbangnya. Clarence “Kelly” Johnson bertanggung jawab atas berbagai inovasi di konsep desain pesawat canggih ini. Keungulan dalam pertahanan pesawat ini adalah kecepatan terbang dan tingginya daya jelajah, dimana jika sebuah peluru kendali darat ke udara terdeteksi, tindak pengelakan yang standar adalah menambah kecepatan. Tipe SR-71 digunakan antara 1964 sampai 1998, dimana 12 dari 32 pesawat rusak akibat berbagai kecelakaan, tetapi tidak satupun hilang ketangan musuh.

Specifications (SR-71A)

Data from SR-71.org[67]
General characteristics
• Crew: 2
• Payload: 3,500 lb (1,600 kg) of sensors
• Length: 107 ft 5 in (32.74 m)
• Wingspan: 55 ft 7 in (16.94 m)
• Height: 18 ft 6 in (5.64 m)
• Wing area: 1,800 ft2 (170 m2)
• Empty weight: 67,500 lb (30,600 kg)
• Loaded weight: 170,000 lb (77,000 kg)
• Max takeoff weight: 172,000 lb (78,000 kg)
• Powerplant: 2× Pratt & Whitney J58-1 continuous-bleed afterburning turbojets, 32,500 lbf (145 kN) each
• Wheel track: 16 ft 8 in (5.08 m)
• Wheel base: 37 ft 10 in (11.53 m)
• Aspect ratio: 1.7
Performance
• Maximum speed: Mach 3.2+ (2,200+ mph, 3,530+ km/h, 1,900+ knots) at 80,000 ft (24,000 m)
• Range: 2,900 nmi (5,400 km)
• Ferry range: 3,200 nmi (5,925 km)
• Service ceiling: 85,000 ft (25,900 m)
• Rate of climb: 11,810 ft/min (60 m/s)
• Wing loading: 94 lb/ft² (460 kg/m²)
• Thrust/weight: 0.382
More about SR-71 BLACKBIRD

Krivak Class

Krivak Class

Entah apa yang menjadi pertimbangan para ahli ketika mendesain fregat ini, dengan menempatkan meriam utama pada bagian belakang kapal, sedang bagian depannya diisi dengan kontainer untuk peluncur peluru kendali. Keunikan inilah yang dimiliki oleh fregat dari kelas Krivak, dan mungkin hingga kini belum ada lagi kapal perang yang di produksi dengan menggunakan konfigurasi posisi senjata seperti Krivak. Kapal perang yang mulai di desain sejak akhir tahun 1950an ini.

Pada awal beroperasi di tahun 1960an, Krivak mempunyai tugas utama sebagai kapal pemburu kapal selam, dan telah produksi hingga 32 unit, yang sebagian besar pada saat itu dioperasikan oleh Angkatan Laut Soviet, termasuk di dalamnya 8 unit hasil modifikasi yang digunakan oleh KGB Maritime Border Guard sebagai kapal operasi perbatasan, dan setalah runtuhnya Uni Soviet tercatat sebanyak 2 unit di produksi untuk Angkatan Laut Ukraina, namun hanya selesai 1 unit sisanya terhenti di tengah proses produksi karena alasan dana.

Fregat kelas Krivak mempunyai 3 varian, yaitu Krivak 1 yang diproduksi sebanyak 20 unit, Krivak 2 yang diproduksi sebanyak 11 unit dan Krivak 3 yang telah di produksi hingga 7 unit untuk eks Angkatan Laut Soviet dan 2 unit untuk Angkatan Laut Ukraina. Dari varian Krivak 3 muncul lagi varian baru yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut India yaitu Talwar class yang hingga kini sudah diproduksi hingga 3 unit. Improvisasi yang tampak mencolok pada Talwar class jika di bandingkan dengan kelas Krivak yang lain, selain desain bentuk lambung kapal adalah, penempatan meriam utama yang tidak lagi dibelakang melainkan di pindah ke bagian depan haluan kapal.

Kapal yang mempunyai panjang 123.5 m dan berat total 3.575 ton ini diproduksi oleh 3 galangan kapal yang berbeda yaitu : Zhdanov yard yang berlokasi di Leningrad, Yantar yard di Kaliningrad, dan yang terakhir Zaliv plant di Kerch. Sebagai kapal pemburu Krivak dilengkapi dengan berbagai senjata maut, untuk penangkal kapal selam dan kapal permukaan Krivak dipersenjatai dengan 1 kontainer yang berisi 4 peluru kendali SS-N-14 Silex ASW, sedang untuk penangkis serangan udara ada 2 peluncur peluru kendali dari permukaan ke udara SA-N-4 dengan jumlah rudal sebanyak 40 buah, sedangkan untuk torpedo Krivak mempunyai andalan 2 X 4 buah tabung 533 mm, dan 2 unit roket anti kapal selam RBU 6000. Asesori maut tersebut masih ditambah lagi dengan 2 buah meriam 100 mm untuk Krivak 2, sedang untuk jenis Krivak yang lain diganti dengan 2 buah meriam 76 mm laras ganda.
More about Krivak Class

Supermarine Attacker

Supermarine Attacker

Pada tahun 1944 perusahaan Supermarine membuat pesawat tempur baru sebagai pengganti Supermarine Spitfire dan diberi nama Supermarine Spiteful. Namun pesawat ini tidak jadi diproduksi dan hanya dibuat sebanyak 19 unit saja. Spiteful kemudian dijadikan dasar pengembangan pesawat tempur jet Supermarine Attacker yang berhasil melakukan first flight pada tanggal 27 Juli 1946. Semula pesawat ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Inggris, namun kemudian RAF kehilangan minat akan jet tempur ini sehingga akhirnya produksi Attacker ditujukan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Inggris.

Supermarine Attacker adalah pesawat jet tempur pertama yang dimiliki oleh Angkatan Laut Inggris. Walaupun berhasil melakukan first flight pada tahun 1946, namun ternyata pesawat ini masih harus mengalami pengembangan lebih lanjut. Sebagai pengisi kekuatan sementara, Angkatan Laut Inggris akhirnya terpaksa menggunakan de Havilland Sea Vampire yang merupakan varian angkatan laut dari pesawat tempur de Havilland Vampire. Supermarine Attacker sendiri akhirnya digunakan secara operasional oleh Angkatan Laut Inggris pada tahun 1951.

Pesawat tempur ini hanya dioperasikan secara singkat oleh Angkatan Laut Inggris dan tidak pernah digunakan dalam pertempuran. Supermarine Attacker digunakan oleh skadron-skadron tempur Angkatan Laut Inggris sampai dengan tahun 1954 dan kemudian dialihkan kepada kekuatan cadangan Angkatan Laut Inggris sebelum akhirnya dipensiunkan pada tahun 1957. Selain AL Inggris, Attacker juga digunakan oleh Angkatan Udara Pakistan yang membeli 36 unit Attacker pada tahun 1953. Attacker milik AU Pakistan dipensiunkan pada tahun 1964.

Specifications ( Attacker F.1 )
Crew : 1
Powerplant : 1 x 22 kN Rolls-Royce Nene turbojet engine
Length : 11.43m
Wingspan : 11.23m
Height : 3.02m
Empty weight : 3,826 kg
Gross weight : 5,539 kg
Maximum speed : 950km/h
Range : 950 km
Service ceiling : 13,716m
Armament : 4 x 20mm Hispano Mk.V cannons
More about Supermarine Attacker

Vought F6U Pirate

Vought F6U Pirate

F6U Pirate adalah pesawat jet pertama yang dibuat oleh pabrikan Vought. Pesawat ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut AS dan terbang pertama kali pada tanggal 2 Oktober 1946. Sejumlah pesawat sempat ditugaskan pada sakdron-skadron uji coba operasional US Navy, namun ternyata kemampuan pesawat ini tidak memuaskan Angkatan Laut AS sehingga akhirnya proyek pengadaan F6U Pirate dibatalkan pada tahun 1950 setelah sempat dibuat sebanyak 33 unit pesawat.

Specifications (F6U-1)
Crew : 1
Powerplant : 1 x 18.78N / 4,224 lb-afterburning thrust Westinghouse J34-WE-30A turbojet engine
Length : 11.46m
Wingspan : 10.00m
Height : 3.39m
Weight empty : 3,320 kg
Loaded weight : 5,850 kg
Maximum speed : 959 km/h
Range : 1,880 km
Service ceiling : 14,100m
Armament : 4 x 20mm cannons
More about Vought F6U Pirate

KRI Tongkak (652)

KRI Tongkak (652)
KRI Tongkak (652) merupakan kapal ketiga dari kapal perang jenis Kapal patroli kelas Andau milik TNI AL. Merupakan jenis kapal cepat torpedo (KCT).

Bertugas sebagai elemen pemukul musuh, baik di permukaan maupun bawah permukaan (ASW - Anti Submarine Warfare) termasuk sebagai kapal pendeteksi anti-kapal selam. Termasuk dalam kelas Andau antara lain KRI Andau (650), KRI Singa (651) dan KRI Ajak (653).

Pembuat: PAL Indonesia, Surabaya
Status: Masih bertugas
Berat benanam: 445 ton (muatan penuh)
Panjang: 58.10 m (190,62 kaki) Lebar: 7.6 m (24,93 kaki) Draught: 2.95 m (9,68 kaki)
Tenaga penggerak: 2 x MTU 60V 956 TB9
Kecepatan: 27 knot (maksimum)
15 knot (ekonomis)
Jarak tempuh: 2.200 nm pada 27 knot
6.000 nm pada 15 knot
Awak kapal: 42 orang
Persenjataan: Torpedo Ø 533 millimetre (20,98 in)

Pembangunan
KRI Tongkak yang dibangun pada tahun 1989 merupakan kapal ketiga dalam seri FPB-57 Nav II yang mana sebagian lambung kapal dan peralatannya dibuat di Lurssen, Jerman, dan dipasang di PT. PAL, Surabaya.

(sekelas dengan KRI Tongkak)
KRI ini merupakan jenis Kapal Cepat Torpedo (KCT) untuk menghadapi perang di bawah air (Anti Submarine Warfare) yang dilengkapi dengan torpedo berpemandu AEG SUT (Surface & Underwater Target). Pada tahun 1989, KRI Tongkak masuk sebagai bagian dari Armada TNI Angkatan Laut.

Persenjataan
1. Dua tabung peluncur torpedo Ø 533 millimetre (20,98 in), dibekali dengan torpedo berpemandu AEG SUT (Surface & Underwater Target) yang pada kecepatan 23 knot torpedo ini dapat menghantam target berjarak 28 km,
2. Satu Meriam Bofors SAK 57/70 berkaliber 57mm dengan kecepatan tembakan 200 rpm, jangkauan 17 Km untuk target permukaan dan udara dengan pemandu tembakan Signal LIROD Mk. 2.
3. Satu Meriam Bofors SAK 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 300 rpm, jangkauan 12 Km untuk target permukaan dan udara.
4. Dua kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 km untuk target udara.
Sensor dan elektronis
1. Sonar PHS-32 hull mounted MF
2. Pengontrol tembakan DR-2000 S3 intercept
3. Radar permukaan Racal Decca/Signaal Scout
4. Pengumpan (Countermeasures) Dagie decoy RL
More about KRI Tongkak (652)

Sukhoi Su-3

Sukhoi Su-3 (I-360); 1942

Pada saat evakuasi OKB Sukhoi ke Novosibirsk, purwarupa dari pengembangan Su-1, yaitu SU-3, sedang dalam pembuatan. Pada awalnya diberi kode I-360, Su-3 memakai bodi pesawat dan permukaan ekor dari Su-1 dengan sayap yang baru secara keseluruhan dengan bentang yang lebih pendek sehingga mengurangi luar permukaan sayap sebanyak 2 m2. Kapasitas radiator diperbesar, tetapi bagian utama lainnya sama persis dengan Su-1.

Su-3 mempertahankan mesin M-105P dan persenjataan dari Su-1. Pembuatan Su-3 selesai di Novosibirsk dan mulai melakukan uji terbang pada musim panas 1942. Walaupun TsIAM bertanggung jawap penuh atas pengembangan turbo-supercharger TK-2, kekurangan-kekurangan principal tetap ditemui, dan sebagai konsekuensinya pengembangan dari Su-3 tidak dilanjutkan pada 1942.

Spesifikasi:

BERAT:
Berat Lepas-Landas: 2860 kg; 6305 lb
Berat Kosong: 2490 kg; 5490 lb
DIMENSI
Bentang Sayap: 10.10 m; 33 ft 2 in
Panjang: 8.42 m; 27 ft 7 in
Tinggi: 2.71 m; 8 ft 11 in
Luas Sayap: 17.00 m2; 182.99 sq ft
PERFORMA
Kecepatan Max.: 638 km/h; 396 mph
Jarak Operasional: 700 km; 435 miles
More about Sukhoi Su-3

Sukhoi Su-8

Sukhoi Su-8 (DDBSh); 1943

Fungsi: Pesawat Serang Darat (Ground Attack)
Pembuat: Sukhoi
Didesain oleh: Pavel Sukhoi
Penerbangan Pertama: 1944
Status: Prototype only
Jumlah dibuat: 2
Sukhoi Su-8 atau DDBSh (Dalam bahasa Rusia: Су-8 ДДБШ - Двухмоторный Двухместный Бронированный Штурмовик – Pesawat serang darat berlapis baja-berkursi dua-bermesin ganda) adalah purwarupa pesawat serang berat milik Soviet dari Great Patriotic War.

Pengembangan

Ketika Sukhoi sedang menyempurnakan pesawat serang ringan Sukhoi Su-6, OKB juga mengembangkan pesawat besar, berat, bersenjata berat dan berlapis baja Su-8. Dua purwarupa selesai pada 1943 dan melakukan uji pabrik pada 1944, tetapi tidak dapat lolos dari uji pemerintah maupun produksi karena ketidakadaan mesin M-71. Sebuah usaha dilakukan dengan mengganti mesin menjadi Mikulin AM-42 tetapi tidak terlihat adanya perkembangan.

Su-8 mempunyai konstruksi tetap. Kokpitnya berlapis baja, dengan bodi pesawat menengah berbahan aluminium dan ekor monocoque (konstruksi dengan frame berbentuk seperti tabung yang dilapisi dengan bahan tertentu) kayu. Sayapnya terbuat dari konstruksi baja dan aluminium dengan lapisan kayu (triplek) pada bagian luarnya. Kemudi kembarnya berbahan logam. Sebagai tambahan untuk kokpit, mesin, tangki bahan bakar dan oli pendingin semua berlapis baja, dengan berat lapis baja total 1.680 kg (3.705 lb), lebih dari dua kali berat lapis baja pada Ilyushin Il-2.

Specifikasi (Su-8)

Karakteristik Umum:
•Awak: 2
•Panjang: 13.5 m (ft in)
•Bentang Sayap: 20.5 m (ft in)
•Tinggi: ()
•Luas Sayap: 60 m² (646 ft²)
•Berat Kosong: 9,180 kg (20,240 lb)
•Berat dengan Muatan: 12,425 kg (27,390 lb)
•Berat Lepas Landas Max.: 13,380 kg (29,500 lb)
•Mesin: 2× Mesin Radial Shvetsov M-71F, dengan kekuatan masing-masing 1,640 kW (2,200 hp)

Performa:
•Kecepatan Maksimal: 550 km/h (300 kn, 340 mph) pada 4,600 m (15,090 ft)
•Jarak Operasional: 1,450 km (785 nmi, 900 mi)
•Tinggi Operasional Max.: 9,000 m (29,530 ft)
•Kecepatan Naik: 9 min to 5,000 m (16,405 ft)

Persenjataan
•4 ×Kanon Nudelman N-37 37 mm (1.46 in) atau 4 × Nudelman N-45 45 mm (1.78 in) di bawah badan pesawat.
•8 × Senapan Mesin ShKAS 7.62 mm (0.30 in) (empat di setiap sayap)
•1 × senapan mesin UBT 12.7 mm (0.50 in) di turret atas
•1 × ShKAS 7.62 mm di turret bawah
•Berat amunisi total 232 kg (510 lb)
•Bom hingga 1400 kg (3,085 lb)
More about Sukhoi Su-8

KRI Teluk Bayur-502

KRI Teluk Bayur-502

Kapal perang jenis Landing Ship tank (LST) di bawah pembinaan satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya termasuk salah satu kapal perang yang diusulkan untuk dihapus dari jajaran Kolinlamil. KRI Teluk Bayur-502 sudah lebih dari empat puluh tahun dioperasikan TNI AL dalam berbagai penugasan operasi dan latihan.

Kapal perang yang sampai saat ini diawaki oleh 95 personel sejak masuk menjadi kekuatan unsur kapal perang TNI AL tepatnya 17 Juni 1961 telah mengemban berbagai penugasan operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang ke berbagai wilayah perairan Indonesia.

Berbagai penugasan operasi militer diantaranya ikut dalam operasi angkutan pergeseran pasukan ke Timor–Timur dan berbagai penugasan ke perairan di Wilayah Indonesia dalam rangka mengakut pasukan untuk penugasan di daerah rawan konflik.

Demikian pula beberapa tahun sebelumnya pernah mendapat tugas untuk membantu kegiatan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia diantaranya mengangkut alat-alat berat Departemen Pekerjaan umum dan mengangkut berbagai kebutuhan untuk pemukiman transmigrasi di Sulawesi serta kegitan bantuan sosial lainnya ke beberapa pulau lainnya di Indonesia baik di wilayah Timur maupun Barat.

Sedangkan dalam kegiatan latihan, kapal perang yang berfungsi sebagai angkut tank dan personel tersebut dalam kegiatan pendaratan amphibi maupun pendaratan administrasi ikut terlibat dengan berbagai latihan manuver lapangan (Manlap) diantaranya latihan Puncak TNI AL Armada Jaya sampai dengan latihan gabungan TNI yang digelar Desember tahun lalu.

Kapal perang yang diproduksi Amerika Serikat tahun 1942 termasuk jenis angkut tank dengan panjang 99,89 meter dan lebar 15,25 meter dengan tonage 2510 ton, pada awal masuk dan dioperasikan Kolinlamil memiliki kemampuan berlayar sampai dengan 10 knot per jam dan mampu mengangkut sampai 17 tank dalam kegiatan operasi dan latihan.

KRI Teluk Bayur -502 yang telah direpowering beberapa tahun yang lalu memiliki kemampuan mengangkut sampai dengan 800 personel atau lebih dari dua batalyon tempur dengan segala perlengkapan perorangan dengan pemasangan tenda-tenda pasukan di geladak utama sebagai salah satu fasilitas akomodasi pasukan.
More about KRI Teluk Bayur-502

RQ-3A DarkStar Tier III Minus

RQ-3A DarkStar Tier III Minus

UAV Tier III Minus, yang lebih deikenal dengan julukan DarkStar, adalah satu dati dua UAV altitude dan enduransi tinggi yang sedang dikembangkan untuk DARO (Defense Airborne Reconnaissance Office) oleh Advanced Research Projects Agency (ARPA). Departemen Pertahanan AS membatalkan progran UAV DarkStar pada Februari 1999 karena pemotongan anggaran. Diberi pilihan antara stealth atau jarak, AU AS lebih memilih Global Hawk (jarak) dari pada Darkstar (stealth).

Program Tier III Minus adalah program pertama yang dilakukan di bawah "Section 845 Authority". Otoritas ini melancarkan jalan kolaborasi antara industri-pemerintah yang sebelumnya belum pernah dilakukan dengan mengesampingkan peraturan pengadaan/procurement Dewan Pertahanan. Tier Three Dark Star datang dengan spesifikasi dalam satu halaman yang menunjukkan kehebatan altitude, enduransi dan penjejakan (stealth) untuk dengan biaya $10 juta (tahun fiskal 1994) untuk 11-20 unit.

Sistem DarkStar adalaj UAV dengan altitude dan enduransi tinggi yang dikembangkan untuk pengintaian pada area dengan pertahanan ketat. Secara fisik, bentang sayapnya sedikit lebih lebar dari setengah bentang sayap Global Hawk dan panjangnya hanya sepertiganya. Stasiun operator daratnya dikembangkan oleh Raytheon/E-Systems yang mengkombinasikan perencanaan misi, komando dan kontrol, komunikasi dan kontrol kualitas penggambaran area ke dalam sebuah dua stasiun yang dapat berpindah tempat. Dikembangkan tingkat stealth tinggi, tujuan operasional DarkStar adalah agar dapat berhasil dan selamat dalam melakukan penetrasi ke wilayah dengan pengamanan ketat. Melengkapi Tier II Minus, Tier II Plus akan dikembangkan untuk UAV jarak jauh dalam operasi pengintaian dengan tingkat pengamanan rendah-medium. Kedua UAV ini dapat lepas landas, terbang dan mendarat secara otomatis penuh, dan dapat diganti misinya secara dinamis selama dalam penerbangan. Tier II Minus dapat beroperasi hingga 500 mil laut dari tempat lepas landas dan dapat terbang selama 8 jam dengan ketinggian 45.000 kaki, dengan membawa beban sensor radar bidik kamera sitetis atau elektro-optik. DarkStar dapat mengangkut beban 1.000 pound.

Sistem sensornya mirip dengan Global Hawk, kecuali lebih sedikit bandwith-nya karena kebutuhan jaringan komunikasi dalam jarak yang lebih pendek. Sebagai tambahan DarkStar dapat membawa beban radar atau EO, tidak seperti Global Hawk yang mampu membawa keduanya sekaligus.

Sebuah team dari Lockheed/Boeing memimpin pengembangan sistem Tier III Minus. Setiap perusahan bertanggung jawab terhadap 50 persen program. Boeing Military Aircraft Division, Seattle, bertanggung jawab untuk pengembangan dan uji sayap dan subsistem sayap. Lockheed Martin Skunk Works, Palmdale, bertanggung jawab pada desain dan pengembangan bodi pesawat dan subsistemnya, perakitan akhir, integrasi dan uji sistem. Sebuah mesin turbo-fan, yang disediakan oleh Williams International, menghasilkan tenaga untuk UAV ini.

DarkStar melakukan penerbangan pertamanya pada Maret 1996. Pada penerbangan kedua terjadi kecelakaan karena kesalahan modelling aerodinamis. Pada 22 Desember 1996, Wakil Menteri Pertahanan untuk Akuisisi dan Teknologi, Paul G Kaminski, menyetujui revisi terhadap program UAV DarkStar. Revisi program ini merupakan hasil dari review independen atas kecelakaan yang terjadi tersebut.
More about RQ-3A DarkStar Tier III Minus

Yakovlev Yak-15 Feather

Yakovlev Yak-15 Feather

Yak-15 adalah salah satu pesawat jet tempur pertama Uni Soviet. Prototype pesawat tempur ini berhasil melakukan first flight pada tanggal 24 April 1946, bersamaan dengan first flight prototype MiG-9. Yak-15 sendiri kemudian diproduksi sebanyak 280 unit.

Sama halnya seperti MiG-9, Yak-15 juga menggunakan mesin yang berasal dari mesin jet buatan Jerman yang berhasil direbut oleh Uni Soviet pada akhir Perang Dunia II. Dalam hal ini yang digunakan adalah mesin Tumansky RD-10 yang merupakan hasil jiplakan dari mesin Junkers Jumo 004. Yak-15 sendiri pada dasarnya merupakan hasil modifikasi besar-besaran terhadap pesawat tempur Yak-3, terutama penggantian mesin piston Klimov VK-105 dengan mesin jet Tumansky RD-10.

Specifications (Yak-15)
Crew : 1
Powerplant : 1 x 8.9 kN Tumansky RD-10 turbojet engine
Length : 8.70m
Wingspan : 9.20m
Height : 2.27m
Weight empty : 1,918 kg
Loaded weight : 2,234 kg
Maximum speed : 805 km/h
Range : 510 km
Service ceiling : 13,350m
Armament : 2 x 23mm NS-23 cannons
More about Yakovlev Yak-15 Feather

Caproni Ca.135

Caproni Ca.135

Caproni Ca.135 adalah medium bomber yang digunakan oleh Angkatan Udara Italia dan Hungaria dalam Perang Dunia II. Pesawat ini berhasil melakukan first flight pada tanggal 1 April 1935 dan mulai digunakan secara operasional pada tahun 1936. Ca.135 hanya diproduksi sebanyak 140 unit.

Sama halnya sepeti sebagian besar pesawat militer buatan Italia pada tahun 1930-an, Ca.135 masih menggunakan konstruksi sayap yang terbuat dari kayu serta sebagian kulit pesawat yang masih terbuat dari bahan semacam kain. Sebagai medium bomber, performa Ca.135 termasuk mengecewakan karena mesin yang kurang bertenaga sehingga mengakibatkan kurangnya jarak tempuh dan ketinggian terbang. Oleh karena itu maka AU Italia bisa dikatakan tidak pernah menggunakan Ca.135 dalam pertempuran dan hanya menggunakannya sebagai pesawat latih sampai dengan tahun 1941. Memanng sebanyak tujuh unit bomber ini pernah dikirimkan untuk membantu pihak Nasionalis dalam Perang Saudara Spanyol, namun hanya dua pesawat yang berhasil tiba di Spanyol karena lima pesawat lainnya mengalami kerusakan teknis saat melakukan penerbangan menuju Spanyol. Dari lima pesawat tersebut, hanya dua yang berhasil mendarat kembali di Italia; sementara sisanya jatuh di lautan.

Hungaria adalah pengguna terbesar Ca.135 dan memiliki sekitar 100 unit pesawat ini, walaupun sebagian besar merupakan bekas pakai AU Italia. Ca.135 mulai digunakan oleh AU Hungaria pada tahun 1939 dan sama seperti AU Italia, sebenarnya pilot-pilot Hungaria banyak yang mengeluhkan kemampuan pesawat ini. Namun Hungaria tetap menggunakan Ca.135 karena pada saat tersebut hanyat pesawat itulah yang mereka miliki sebagai medium bomber. Ca.135 AU Hungaria digunakan dalam Perang Dunia II untuk membantu pasukan Jerman dalam pertempuran di front Rusia dari tahun 1941 sampai dengan tahun 1943. Sejak tahun 1943 Ca.135 Hungaria ditarik dari garis depan dan digantikan oleh Junkers Ju-88 buatan Jerman.

Selain Italia dan Hungaria, negara lainnya yang mengoperasikan Ca.135 adalah Peru. Peru mengoperasikan enam unit pesawat ini dari tahun 1937 sampai dengan tahun 1942. Ca.135 milik Peru sempat digunakan dalam perang perbatasan Peru dengan Ekuador pada tahun 1941.

Specifications (Ca.135bis)
Crew : 5
Length : 14.40 m
Wingspan : 18.75 m
Height : 3.40 m
Empty weight : 4,500 kg
Loaded weight : 8,500 kg
Powerplant : 2 x 1,000 hp Piaggio P.Xibis RC40 radial engines
Maximum speed : 440 km/h
Range : 1,200 km
Ceiling : 7,000 m
Armament : 3 x 12.7mm machine guns and up to 1,600 kg of bombs
More about Caproni Ca.135

HMS Hood

HMS Hood

Ide untuk membangun Hood setahun sebelum pertempuran laut Jutland terjadi. Tepatnya pada 1913, Dewan Petinggi AL Kerajaan Inggris memutuskan membangun kapal perang baru. Ada dua syarat yang wajib dipatuhi yaitu mampu dipasangi meriam dengan caliber 15 inci (381 mm) dan mampu melaju hingga mencapai 33 knot. Agar kedua syarat dapat dipenuhi maka terpaksa mengorbankan proteksi di bagian atas dek.
Pada awalnya Inggris membangun 4 kapal sejenis namun setelah desain rampung ,London membatalkan niat tersebut. Ssaat membangun Hood merupakan capital-cruiser. Dilihat dari kesaktian yang dimilikinya, kapal ini sebenarnya lebih pantas digolongkan sebagai battleship cepat.

Melawan Bismarck
Hood masih merupakan capital-ship terbesar dan tercepat saat PD II pecah. September 1939 ketika Nazi Jerman melancarkan serangannya ke Polandia, AL Inggris memasang Hood sebagai flag ship dari unit Battlecruiser Squadron, Home Fleet.

Maret 1940 para petinggi AL Inggris memutuskan untuk melakukan sedikit perombakan pada kapal. Selama hamper dua bulan lamanya kapal ini bermukim did ok kering. Perubahan paling mendasar berupa penghapusan seluruh meriam caliber 5,5 inci (140 mm). sebagai gantinya Inggris menyomot tiga buah unit meriam caliber 4 inci (102 mm).

Juni 1940 Hood memasuki jajaran gugus tugas Force-H dan berperan sebagai flag-ship serta dipimpin oleh Vice-Admiral ( setara Laksamana Madya) Somerville dimana ditugasi mengepung armada kapal perang AL Prancis yang berkumpul di Mers-el-Kebir.
Bersama battleship HMS Prince of Wales ditugasi menyergap battleship Jerman yaitu KMS Bismarck dan Prinz Eugen. Pada tanggal 24 Mei 1941 terjadi pertempuran. Hood terkena tembakan dari kapal penjelajah Jerman terlebih dahulu. Selanjutnya tembakan salvo dari KMS Bismarck diluncurkan dari meriam utama menghabisi karir Hood. Lambung kapal terbelah menjadi dua dan menyedot hamper semua awak. Hanya 3 orang yang selamat.

Spesifikasi
Klasifikasi : battlecruiser
Asal : Inggris
Mulai dibangun : 1916
Rampung : 1920
Awak : 1.421 (tahun 1941)
Dimensi : anjang 262,2m ; beam 31,8m ; drought 9,7m
PROPULASI : 24 tabung uap model kompak buatan Yarrow; turbin bergigi tunggal buatan Brown-Curtis; jumlah baling-baling 4 buah
Persenjataan : 8 meriam 15 inci (381 mm) ; 12 meriam 5,5 inci (140 mm) ; 8 meriam dual-purpose 4 inci (102mm) ; 24 meriam anti pesawat 2 pdr : 16 senapan mesin 12,7mm ; 4 tabung torpedo 533mm (21inci)
More about HMS Hood

KRI Ki Hajar Dewantara (364)

KRI Ki Hajar Dewantara (364)

KRI Ki Hajar Dewantara (364) merupakan kapal perusak kawal berpeluru kendali. Kapal ini juga merupakan kapal perang latih bagi anggota TNI AL.

KRI Ki Hajar Dewantara merupakan bagian dari armada pemukul (striking force). Memiliki kemampuan jelajah dan persenjataan yang mumpuni bagi pengawalan dan perlindungan kawasa perairan Republik Indonesia.

KRI Ki Hajar Dewantara mengambil nama dari seorang pahlawan nasional yang juga merupakan Bapak Pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara.

Data Teknis
KRI Ki Hajar Dewantara memiliki berat 1,850 ton. Dengan dimensi 96,70 meter x 11,2 meter x 3,55 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel jelajah, 2 shaft menghasilkan 7000 bhp dan 1 boost turbine dengan 22,300 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 27 knot. Diawaki oleh 91 pelaut 14 instruktur dan 100 taruna.

Persenjataan
Sebagai bagian dari armada pemukul KRI Ki Hajar Dewantara dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk menjaga wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :

4 rudal permukaan-ke-permukaan MM-38 Exocet buatan Perancis dengan jangkauan maksimal sekitar 42 Km dengan kecepatan 0,9 mach dan hulu ledak seberat 165 Kg dalam konfigurasi 2x2.
1 Meriam Bofors 57/70 berkaliber 57mm dengan kecepatan tembakan 200 rpm, jangkauan 17 Km untuk target permukaan dan udara dengan pemandu tembakan Signal WM28.
2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 KM untuk target udara.
4 Torpedo AEG SUT, berpeluncur tabung 533mm, jangkauan 28 Km pada 23 knot atau 12 Km pada 35 knot dengan hulu ledak seberat 250 Kg.
Bom Laut/Mortir Anti Kapal Selam
Peluncur peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral.
Sensor dan elektronis
Sonar menggunakan PHS-32 hull mounted MF, kontrol penembakan menggunakan WM-28 dan EW menggunakan SUSIE-1 intercept, 2 flare RL

Penerbangan

Sebuah helikopter NBO-105 TNI ALTerdapat dek untuk helikopter NBO-105. NBO-105 adalah helikopter buatan Industri Pesawat terbang Nusantara (IPTN) yang sekarang telah berganti nama menjadi PT. Dirgantara Indonesia. Helikopter ini berfungsi sebagai over horizon survelilance, anti kapal selam dan transportasi.

Operasi
Pada tanggal 10 hingga 11 Maret KRI Ki Hajar Dewantara 364 dengan komandannya pada waktu itu, Letkol (laut) Edi Suyadi tergabung dalam satgas Aru Jaya melakukan operasi penghalauan terhadap kapal ferry Lusitania "si bedhes" Expresso yang bermaksud menuju Dilli, Timor timur tanpa ijin. Operasi berhasil dilakukan tanpa ada peluru yang ditembakkan.

Pada tanggal 15-28 Agustus 2002 dalam latihan Dalla-2002, KRI Ki Hajar Dewantara melakukan penembakan peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral.
More about KRI Ki Hajar Dewantara (364)